jam

Kamis, 02 Februari 2012

nasihat untuk suami

bismillah



saya mencoba membawakan dalil-dalil mengenai hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dan dilakukan oleh seorang suami kepada istrinya. melanjutkan tulisan saya yang sebelumnya, agar menunjukkan bahwa islam itu tidak membeda-bedakan antara pria dan wanita, karena kita memiliki hak dan kewajiban yang sama derajatnya.



وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ [٢:٢٢٨]

“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf”. (QS.al Baqoroh[2]: 228)



karena suami sudah ditakdirkan menjadi pemimpin untuk dirinya dan keluarganya, sebagaimana sabda Nabi :

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Masing-masing kalian adalah pemimpin dan masing-masing kalian akan dimintai tanggung jawab atas apa yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari)



dalam firmanNya :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً



“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (At-Tahrim: 6)



berikut beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang suami :



1. Alloh Ta'Ala menyuruh suami untuk berbuat baik kepada istrinya, dalam firmanNya :

عَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ……….

“…dan pergaulilah mereka dengan baik” QS.An Nisa’[4]: 19



dan dalam hadits nabi

أَنْ تُطْعِمَهَا إِذَا طَعِمْتَ وَتَكْسُوَهَا إِذَا اكْتَسَيْتَ وَلاَ تَضْرِبِ الْوَجْهَ وَلاَ تُقَبِّحْ وَلاَ تَهْجُرْ إِلاَّ فِى الْبَيْتِ

Artinya: “Hendaklah engkau beri makan ia jika engkau makan, engkau beri pakaian jika engkau berpakaian, janganlah engkau memukul wajahnya dan jangan engkau jelek-jelekkannya, serta janganlah engkau meninggalkannya melainkan di dalam rumah (yakin jangan memisahi tempat tidurnya melainkan di dalam rumah) (HR.Ibnu Majah: 1850 dishohihkan oleh Al Albani dalam Shohih Sunan Abi Dawud: 2142)



2. Bersabarlah atas gangguannya atau sesuatu yang tidak mengenakkan anda, kemudian maafkanlah kekhilafan dan kekurangannya. Karena mungkin kita benci terhadap satu akhlaknya akan tetapi kita ridho dan senang dengan akhlaknya yang lain(HR. Muslim No. 1469). Nasehatilah ia dengan baik jika ia mendurhakaimu atau melakukan perbuatan yang melanggar syar’i, namun jika ia tetap bersikukuh dalam pembangkangannya maka pisahilah ia dari ranjangnya dan jangan tergesa-gesa untuk memukulnya. Apabila tidakanmu tersebut tidak membuatnya jera maka pukulllah ia dengan pukulan yang tidak membuatnya cacat atau memecahkan tulangnya ( QS.An Nisa’: 34, hadis riwayat Abu Dawud: 1907 dishohihkan al Albani dalam Shohih Sunan Abi Dawud: 1905)



3. Menjaga dan memeliharanya dari hal-hal yang bisa menodai kehormatan serta kemuliaannya. Mencegahnya dari tabarruj (QS.al Ahzab: 33). berdandan dan menampakkan aurotnya dihadapan laki-laki yang bukan mahromnya. Jangan sampai anda ridho terhadap kerusakan akhlak dan agamanya karena suami adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akherat (QS.an Nisa': 34, dan riwayat Bukhori: 893 dan Muslim: 1829)



4. Mengajarinya beberapa ilmu syar’i yang wajib diketahui oleh istrinya atau mengizinkannya untuk menghadiri majlis-majlis taklim. Sebab kebutuhannya terhadap ilmu-ilmu tersebut lebih besar dari pada kebutuhan mereka akan makan dan minumnya dan seorang suami diperintahkan menjaga dirinya dan keluarganya dari apa neraka (surat at Tahrim: 6).



5. Tidak menyebarkan rahasia atau kekurangan istrinya lebih-lebih dalam urusan ranjang oleh sebab itu Rosululloh memperingatkan dengan keras terhadap orang yang menyebarkan hubungan badan dengan istrinya (Shohih Muslim dalam kitab an nikah no.123), beliau mempermisalkan dengan syetan laki-laki yang bertemu dengan syetan perempuan diperjalanan kemudian menyetubuhinya sedangkan manusia melihatnya. (HR.Ibnu Abi Syaibah 2: 449 di shohihkan Al Albani dalam Adab az Zifaf : 71)



6. Wahai saudaraku ajaklah istrimu untuk bermusyawarah dalam perkara tertentu lebih-lebih dalam hal yang menyangkut mereka dan anak-anaknya, hal ini sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Rosululloh dengan istrinya Ummu Salamah ketika selesai menandatangani perjanjian Hudaibiyah yang dengannya Alloh mendatangkan pada mereka kebaikan yang agung.(Shohih Bukhori no. 2731)



7. Segera bergegaslah untuk pulang ke rumah sesudah sholat isya’, janganlah anda bercengkrama kesana kemari dengan teman-teman anda dalam masalah yang tidak ada guna dan manfaatnya hingga larut malam. Karena hal ini bisa membuat gelisah dan tidak tenangnya istri anda di rumah. Ingatlah akan hak istri anda. Oleh sebab itu Rosululloh pernah memperingatkan Abdulloh bin Amr yang begadang dan menghindari istrinya sampai larut malam.(HR.Bukhori: 1634)



8.Berusahalah anda untuk selalu berbuat adil diantara istri-istri anda jika anda mempunyai lebih dari satu istri. Hal ini berdasarkan hadis rosululloh: artinya: “Barang siapa yang memiliki dua istri lantas ia lebih condong pada salah satunya maka ia akan datang pada hari kiamat dalam keadaan salah satu lambungnya miring. (HR.Abu Dawud: 2133 di shohihkan Al Albani dalam Al Irwa’: 2017) Imam ash Shon’ani berkata: Hadis ini sebagai dalil atas wajibnya samarata dalam pembagian antara sesama istri dan haramnya condong pada salah satunya saja sebagaimana firman Alloh yang artinya: janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai) sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung (QS.an Nisa’[4]: 129) .



yang harus di ingat oleh para suami ketika hendak menasihati istrinya

Surat An-Nisa ayat ke-19, Allah azza wa jalla berfirman:



وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ



“Dan bergaullah dengan mereka secara patut.”



اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا فَإِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ



“Saling berwasiatlah berbuat baik terhadap wanita, karena sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk.” (HR. Al-Baihaqi dari hadis Abu Hurairah)



semoga bermanfaat



Wallahu A'lam

Tidak ada komentar: