jam

Rabu, 17 Juni 2009

Kontes KOI 2009 Sukses....

KONTES IKAN KOI INTERNASIONAL BERLANGSUNG SUKSES


Ikan koi memiliki potensi dan prospek yang sangat besar di Indonesia . Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Depertemen Kelautan dan Perikanan, Widi Agoes Pratikto dalam Award Ceremony kegiatan The 5th All Indonesia Young Koi Show 2009 yang berlangsung di Grand Majesty Convention Hall Semarang , Minggu 14 Juni 2009.

Dianggap potensial di Indonesia , karena negeri ini sebagai negara kepulauan yang memiliki panjang pantai 95.181 Km, dengan suhu stabil dan hangat sepanjang tahun. Prospeknya dianggap cerah mengingat terjadinya perubahan budaya, gaya hidup dan pertumbuhan ekonomi. Kebutuhan masyarakat tidak berhenti pada kebutuhan dasar pangan, sandang dan papan saja. Lebih dari itu menuntut hiburan, keindahan, kenikmatan hidup, status social dan sebagainya yang diantaranya termasuk komiditi hiburan seperti ikan koi sebagai ikan hias yang eksklusif.

Oleh sebab itu kita harus siap dalam menanggapi tantangan-tantangan seperti ini. Pertama, pengembangan koi harus professional, berdasarkan kaidah ilmiah, sehingga selanjutnya perguruan tinggi dan lembaga penelitian harus proaktif bekerja sama dengan pengusaha dan masyarakat dalam pengembangan ikan koi, termasuk aspek bioteknologinya. Kedua pecinta koi Indonesia harus berusaha semaksimal mungkin melakukan alih teknologi, sehingga tidak terlalu tergantung penuh kepada bangsa lain, misalnya Jepang.

Kegiatan di Semarang tersebut bukan hanya pameran ikan koi, tapi sekaligus kontes bertaraf internasional. Kepada Juara Utama kelas ukuran 56 - 65 Cm diberikan Piala Grand Champion dari Menteri Kelautan dan Perikanan, Freddy Numberi. Pemenang Grand Champion pada kontes kali ini adalah Haryanto P. dari Jakarta. Penilaian dilakukan oleh lima juri yang semuanya berasal dari Jepang yang dipimpin oleh Konji Konishi. Para juri mengungkapkan kekagumannya terhadap kualitas koi Indonesia, yang ternyata tidak kalah dibanding dengan ikan koi terbaik yang ada di Jepang.

Asosiasi Pecinta Koi Indonesia (APKI) atau disebut pula Indonesia Nishikigoi Association menyelenggarakan kegiatan ini dengan tujuan untuk mempererat komunikasi antar pecinta ikan koi di seluruh Indonesia dan luar negeri. APKI didirikan oleh tujuh klub dari berbagai kota di Indonesia pada Oktober 2002. Kini APKI telah berkembang dengan anggotanya menjadi 16 klub, yaitu ZNA Bandung Chapter, Shinkokai Indonesia, ZNA Surabaya Chapter, Semarang Koi Club, Jogjakarta Koi Club, Blitar Koi Club, dan Sukabumi Koi Society. Berikutnya ditambah Makasar Koi Club, Koi Owners of Indonesia Society, Koi Club Sumatera Barat, Parahyangan Koi Club, Bengawan Koi Club, Bogor Nishikigoi Club, Medan Koi Club, Jakarta Koi Club dan terakhir Pinrang Koi Club.

Dengan mengembangkan minat masyarakat dalam memelihara ikan koi, dapat meningkatkan kesejahteraan peternak ikan koi, disamping juga dapat meningkatkan citra Indonesia di bidang ini. Kontes kali ini diikuti oleh lebih dari 878 peserta, memperebutkan 456 nomor kejuaraan yang terdiri dari 14 kelompok jenis ikan koi, 10 ukuran, berkala lima mulai dari kurang 20 Cm sampai dengan 65 Cm, serta 39 nomor utama.

Kontes dan pameran young koi ini telah berlangsung sebelumnya sebanyak empat kali, yakni pertama di Semarang tanggal 6 - 8 Juni 2003, kedua di Surabaya pada tahun 2005, ketiga di TMII Jakarta tahun 2007 dan yang keempat tanggal 30 Mei -1 Juni tahun lalu di Kemayoran Jakarta. Disebut young koi, untuk ukuran yang dibatasi maksimum panjang 65 Cm. Untuk koi dewasa diselenggarakan pertama di Jakarta tanggal 19 -21 Desember 2003, dilanjutkan dengan yang kedua tahun 2005, ketiga tahun 2006, keempat tahun 2007 dan yang kelima tahun 2008 di MGK Kemayoran. Kontes untuk koi dewasa ini panjang ikan tidak dibatasi, ada yang sampai satu meter.

Melihat potensi dan prospek yang besar tersebut, tantangan untuk menempatkan Indonesia sebagai produsen dan pensuplai ikan koi terbesar di dunia, memerlukan kebersamaan antara pemerintah, pengusaha, pembudidaya, serta para peneliti.


Jakarta, Juni 2009

Kepala Pusat Data, Statistik dan Informasi

ttd

Dr. Soen’an H. Poernomo, M.Ed.

Tidak ada komentar: