Sosis merupakan produk polahan daging yang mempunyai nilai gizi tinggi. Komposisi gizi sosis berbeda-beda, tergantung pada jenis daging yang digunakan dan proses pengolahannya. Produk olahan sosis kaya energi, dan dapat digunakan sebagai sumber karbohidrat. Selain itu, sosis juga memiliki kandungan kolesterol dan sodium yang cukup tinggi, sehingga berpotensi menimbulkan penyakit jantung, stroke, dan hipertensi jika dikonsumsi berlebihan.
Ketentuan mutu sosis berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI 01-3820-1995) adalah: kadar air maksimal 67 persen, abu maksimal 3 persen, protein minimal 13 persen, lemak maksimal 25 persen, serta karbohidrat maksimal 8 persen. Kenyataannya, banyak sosis di pasaran yang memiliki komposisi gizi jauh di bawah standar yang telah ditetapkan. Hal tersebut menunjukkan pemakaian jumlah daging kurang atau penggunaan bahan tidak sesuai komposisi standar sosis.
jam

Sabtu, 25 Juli 2009
Penanganan Pasca Panen Rumput Laut
Rumput laut sebagai salah satu komoditas hasil perikanan yang sebagian besar diekspor dalam bentuk kering dan produk setengah jadi. Dipasar internasional rumput laut yang berasal dari Indonesia masih dihargai rendah hal tersebut disebabkan karena mutunya rendah yaitu kdar air dan kotoran (pasir, garam dan campuran jenis rumput lain) serta rendahnya rendemen dan kekuatan gel yang dihasilkan. Selain masalah mutu rendah, persaingan dengan Negara pengekspor lain dan monopoli perdagangan dunia untuk komoditas ini maka harga rumput laut sering tidak menentu yang berakibat merugikan petani.
Saat ini penanganan dan pengolahan pasca panen rumput laut perlu diusahakan secara optimal, padahal sebetulnya teknologi penanganan dan pengolahannya (terutama agar- agar kertas) cukup sederhana dan tidak memerlukan modal yang besar dan peralatan yang canggih. Jika teknologi pasca panen rumput laut dapat dikembangkan dan diterapkan dengan baik, maka agroindustri yang bertujuan meningkatkan nilai tambah, menambah lapangan kerja dan mengurangi impor produk jadi rumput laut dapat tercapai. Rumput laut akan lebih bernilai ekonomis setelah mendapat penanganan lebih lanjut.
Secara umum penanganan yang baik rumput laut harus memperhatikan aspek pemanenan, pengeringan, pencucian pengemasan, dan penyimpanan.
Pemanenan
Pemanena rumput laut sebaiknya pada hari panas dan cukup umur. Untuk jenis gracilaria 1-1.5 bulan, sedangkan untuk eucheuma 1.5 bulan. Cara panen dengan memetik sebagain tanaman yang menempel pada substraknya, sedangkan untuk rumput laut budidaya pemanenan dilakukan dengan cara dipetik secara keseluruhan kemudian thallus bagian ujung dipetik untuk dijadikan bibit, sedangkan bagian pangkal diambil untuk dikeringkan.
Pengeringan
Pengeringan sekaligus membersihkan kotoran dari pasir, batu karang, dsb. Pengeringan sebaiknya menggunakan alas pengering atau para- para penjemuran. Lama pengeringan 1-2 hari sehingga diperoleh ruput laut dengan Ka 25% untuk gracilaria dan 32% untuk eucheuma.
Pencucian
Rumput laut dicuci dengan air tawar sambil dihilangkan kotoran yang masih melekat seperti pasir, karang, Lumpur, rumpit laut jenis lain sampai bersih dan tiriskan.
Pemucatan
* Rumput laut direndam dengan larutan kaporit 0.25% (0.25 gr/ltr air) sambil diaduk- aduk selama 1-2 jam
* Cuci rumput laut berulang kali sampai bersih dan tiriskan untuk menghilangkan bau kaporit
* Cuci kembali sampai bersih dan keringkan sampai ½ kering. Pada tahap ini rumput laut dapat disimpan dulu bila tidak segera di olah.
Untuk mengolah rumput laut menjadi agar- agar kertas, rumput laut terlebih dahulu direndam semalaman dan dilakukan kegiatan sbb:
Pemasakan dan penyaringan
Rebus rumput laut dengan menggunakan air 10 liter setiap 1 kg rumput laut selama 1-2 jam
atur suhu perebusan 80-90ยบ c dan tambahkan asam cuka ± 5ml
saring rumput laut dengan menggunakan kain penyaring dan tampung dalam wadah penampungan (perebusan 1)
rebus ampas rumput laut dengan menggunakan 5-7 liter air selama 1 jam pada suhu 80-90c lalu saring (perebusan 2)
rebusan 1 dan 2 dicampur dan dipanaskan selama 15 menit dan tambahkan KCI2.5% (2.5 gr/ liter air) atau KOH 3% (3 gr/ ltr air)
Penjendalan
* Tuang cairan rumput laut pada cetakan dan biarkan semalaman
* Keluarkan cairan yang sudah mengental dari cetakannya
* Bungkus setiap lembaran agar dengan kain yang berukuran lebih besar dari ukuran pan pengentalnya supaya pada saat pengepresan masa agar- agar tidak pecah.
Pengepresan
* Lembaran agar yang telah terbungkus disusun dalam bak pengepres dan di press dengan menggunakan beban pemberat.
* Biarkan pengepresan selama semalam sehingga ketebalan ± 2 mm.
Pengeringan
* Jemur agar- agar yang telah di press beserta kain pembungkus diatas para- para selama 3-5 hari dan atur satu per satu agar tidak menumpuk.
* Setelah kering, tarik kain pembungkus pada sudut- sudutnya dan lepaskan pembungkus sehingga diperoleh agar berbentuk lembaran atau kertas.
Saat ini penanganan dan pengolahan pasca panen rumput laut perlu diusahakan secara optimal, padahal sebetulnya teknologi penanganan dan pengolahannya (terutama agar- agar kertas) cukup sederhana dan tidak memerlukan modal yang besar dan peralatan yang canggih. Jika teknologi pasca panen rumput laut dapat dikembangkan dan diterapkan dengan baik, maka agroindustri yang bertujuan meningkatkan nilai tambah, menambah lapangan kerja dan mengurangi impor produk jadi rumput laut dapat tercapai. Rumput laut akan lebih bernilai ekonomis setelah mendapat penanganan lebih lanjut.
Secara umum penanganan yang baik rumput laut harus memperhatikan aspek pemanenan, pengeringan, pencucian pengemasan, dan penyimpanan.
Pemanenan
Pemanena rumput laut sebaiknya pada hari panas dan cukup umur. Untuk jenis gracilaria 1-1.5 bulan, sedangkan untuk eucheuma 1.5 bulan. Cara panen dengan memetik sebagain tanaman yang menempel pada substraknya, sedangkan untuk rumput laut budidaya pemanenan dilakukan dengan cara dipetik secara keseluruhan kemudian thallus bagian ujung dipetik untuk dijadikan bibit, sedangkan bagian pangkal diambil untuk dikeringkan.
Pengeringan
Pengeringan sekaligus membersihkan kotoran dari pasir, batu karang, dsb. Pengeringan sebaiknya menggunakan alas pengering atau para- para penjemuran. Lama pengeringan 1-2 hari sehingga diperoleh ruput laut dengan Ka 25% untuk gracilaria dan 32% untuk eucheuma.
Pencucian
Rumput laut dicuci dengan air tawar sambil dihilangkan kotoran yang masih melekat seperti pasir, karang, Lumpur, rumpit laut jenis lain sampai bersih dan tiriskan.
Pemucatan
* Rumput laut direndam dengan larutan kaporit 0.25% (0.25 gr/ltr air) sambil diaduk- aduk selama 1-2 jam
* Cuci rumput laut berulang kali sampai bersih dan tiriskan untuk menghilangkan bau kaporit
* Cuci kembali sampai bersih dan keringkan sampai ½ kering. Pada tahap ini rumput laut dapat disimpan dulu bila tidak segera di olah.
Untuk mengolah rumput laut menjadi agar- agar kertas, rumput laut terlebih dahulu direndam semalaman dan dilakukan kegiatan sbb:
Pemasakan dan penyaringan
Rebus rumput laut dengan menggunakan air 10 liter setiap 1 kg rumput laut selama 1-2 jam
atur suhu perebusan 80-90ยบ c dan tambahkan asam cuka ± 5ml
saring rumput laut dengan menggunakan kain penyaring dan tampung dalam wadah penampungan (perebusan 1)
rebus ampas rumput laut dengan menggunakan 5-7 liter air selama 1 jam pada suhu 80-90c lalu saring (perebusan 2)
rebusan 1 dan 2 dicampur dan dipanaskan selama 15 menit dan tambahkan KCI2.5% (2.5 gr/ liter air) atau KOH 3% (3 gr/ ltr air)
Penjendalan
* Tuang cairan rumput laut pada cetakan dan biarkan semalaman
* Keluarkan cairan yang sudah mengental dari cetakannya
* Bungkus setiap lembaran agar dengan kain yang berukuran lebih besar dari ukuran pan pengentalnya supaya pada saat pengepresan masa agar- agar tidak pecah.
Pengepresan
* Lembaran agar yang telah terbungkus disusun dalam bak pengepres dan di press dengan menggunakan beban pemberat.
* Biarkan pengepresan selama semalam sehingga ketebalan ± 2 mm.
Pengeringan
* Jemur agar- agar yang telah di press beserta kain pembungkus diatas para- para selama 3-5 hari dan atur satu per satu agar tidak menumpuk.
* Setelah kering, tarik kain pembungkus pada sudut- sudutnya dan lepaskan pembungkus sehingga diperoleh agar berbentuk lembaran atau kertas.
Rabu, 22 Juli 2009
RAISER EXPO 2009 Kontes Sekaligus Ajang Borong Ikan Hias
Tahun ini di Pusat Pengembangan dan Pemasaran ikan hias Cibinong kembali menggelar even ikan hias. Kalau tahun lalu digelar di bulan Desember maka tahun ini digelar 14-16 Agustus 2009.Even ini merupakan agenda tahunan dari Departemen Kelautan dan Perikanan khususnya Dirjen P2HP. Dengan even ini merupakan ajang promosi yang diharapkan mampu mendongkrak pemasaran komoditi unggulan ikan hias di Indonesia.Tentunya pihak panitia terus melakukan terobosan baru agar even Raiser Expo tahun 2009 ini lebih meriah dibanding tahun 2008 lalu. Untuk kontes ikan hias, menggelar kontes maskoki tingkat nasional bertitel Inagobec 2009. Dirangkai dengan kontes cupang hias yang skalanya juga nasional.
Untuk ikan koi yang juga jadi ikon dari Raiser tetap diunggulkan. Namun tahun ini tidak digelar kontes secara khusus tetapi berupa eksebisi. Jadi bagi kolektor atau peternak koi dari Blitar dan berbagai daerah di Indonesia yang ingin menampilkan koinya, pihak panitia menyediakan tempatnya.“Untuk lokasinya, di Raiser sudah sangat representatif apalagi sudah dilakukan perbaikan baik kedalaman dan luas kolamnya. Sehingga menjadi ajang pilih dan borong koi yang nyaman dan terpercaya,” tegas Azmir Nida, selaku panitia di even ini.
Pada Raiser Expo kali ini pihak panitia juga menggelar pameran dan bursa ikan hias. Di dalamnya merupakan pameran dan bursa teknologi ikan hias, asesoris ikan hias, pakan ikan hias dan obat-obatan ikan hias.
Jadi di even Raiser Expo ini menjadi kesempatan yang berharga bagi produsen dari produk-produk diatas guna mendekatkan produknya kepada konsumen. Pasalnya para pelaku dunia ikan hias pada berkumpul di even ini.Seperti para pembudidaya ikan, pedagang ikan hias, importer-eksportir ikan hias termasuk dari kalangan penentu kebijakan pemerintah di lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan DKP.
Dalam hal ini panitia menyediakan stan gratis khusus bagi pembudidaya ikan hias yang ingin memajang produknya di arena Raiser Expo. “Tentunya jumlah stan terbatas untuk itu bagi yang ingin bergabung di even akbar ini segera menghubungi panitia,” pesan Azmir Nida ditengah-tengah acara jumpa pers seputar penyelenggaraan even ini.
Workshop Ikan Hias dan Edukasi Untuk Anak
Sudah menjadi trade mark dari even di Raiser yaitu selalu memngkolaborasikan antara unsur promosi/pemasaran dengan yang kegiatan yang berbau pendidikan dan pengembangan. Jadi misi dari even ini tidak sekedar bursa atau kontes tetapi juga menitikberatkan unsur pengembangannya.Adapun misi itu ditempuh lewat workshop ikan hias . Tema-tema menarik seputar teknologi ikan hias dan pemateri dari pakar ikan hias sudah disiapkan panitia. Jadi bagi peserta pameran dan pengunjung khususnya dari luar daerah dan luar pulau maka di even ini menjadi kesempatan emas.
Kenapa ? pasalnya sekali merengkuh dayung 2-3 pulau terlampaui. Sekali datang apakah itu ikut pameran atau belanja ikan hias maka bisa berkesempatan meningkatkan wawasan dan skill seputar ikan hias lewat workshop ikan hias.
Tak ketinggalan, seperti even tahun lalu, acara edukasi berbau ikan hias untuk anak-anak tetap digelar. Seperti acara tangkap ikan, outbound dan masih banyak lagi. Tentunya ini juga memberikan sarana rekreasi buat anak-anak. Disaat sang orang tua bertransaksi seputar ikan hias, maka anak-anak tetap bisa gembira dengan bermain aneka game-game menarik yang disediakan panitia.
Untuk ikan koi yang juga jadi ikon dari Raiser tetap diunggulkan. Namun tahun ini tidak digelar kontes secara khusus tetapi berupa eksebisi. Jadi bagi kolektor atau peternak koi dari Blitar dan berbagai daerah di Indonesia yang ingin menampilkan koinya, pihak panitia menyediakan tempatnya.“Untuk lokasinya, di Raiser sudah sangat representatif apalagi sudah dilakukan perbaikan baik kedalaman dan luas kolamnya. Sehingga menjadi ajang pilih dan borong koi yang nyaman dan terpercaya,” tegas Azmir Nida, selaku panitia di even ini.
Pada Raiser Expo kali ini pihak panitia juga menggelar pameran dan bursa ikan hias. Di dalamnya merupakan pameran dan bursa teknologi ikan hias, asesoris ikan hias, pakan ikan hias dan obat-obatan ikan hias.
Jadi di even Raiser Expo ini menjadi kesempatan yang berharga bagi produsen dari produk-produk diatas guna mendekatkan produknya kepada konsumen. Pasalnya para pelaku dunia ikan hias pada berkumpul di even ini.Seperti para pembudidaya ikan, pedagang ikan hias, importer-eksportir ikan hias termasuk dari kalangan penentu kebijakan pemerintah di lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan DKP.
Dalam hal ini panitia menyediakan stan gratis khusus bagi pembudidaya ikan hias yang ingin memajang produknya di arena Raiser Expo. “Tentunya jumlah stan terbatas untuk itu bagi yang ingin bergabung di even akbar ini segera menghubungi panitia,” pesan Azmir Nida ditengah-tengah acara jumpa pers seputar penyelenggaraan even ini.
Workshop Ikan Hias dan Edukasi Untuk Anak
Sudah menjadi trade mark dari even di Raiser yaitu selalu memngkolaborasikan antara unsur promosi/pemasaran dengan yang kegiatan yang berbau pendidikan dan pengembangan. Jadi misi dari even ini tidak sekedar bursa atau kontes tetapi juga menitikberatkan unsur pengembangannya.Adapun misi itu ditempuh lewat workshop ikan hias . Tema-tema menarik seputar teknologi ikan hias dan pemateri dari pakar ikan hias sudah disiapkan panitia. Jadi bagi peserta pameran dan pengunjung khususnya dari luar daerah dan luar pulau maka di even ini menjadi kesempatan emas.
Kenapa ? pasalnya sekali merengkuh dayung 2-3 pulau terlampaui. Sekali datang apakah itu ikut pameran atau belanja ikan hias maka bisa berkesempatan meningkatkan wawasan dan skill seputar ikan hias lewat workshop ikan hias.
Tak ketinggalan, seperti even tahun lalu, acara edukasi berbau ikan hias untuk anak-anak tetap digelar. Seperti acara tangkap ikan, outbound dan masih banyak lagi. Tentunya ini juga memberikan sarana rekreasi buat anak-anak. Disaat sang orang tua bertransaksi seputar ikan hias, maka anak-anak tetap bisa gembira dengan bermain aneka game-game menarik yang disediakan panitia.
Langganan:
Postingan (Atom)